Penerapan
Disaster Recovery Plan Pada PT.Telkom Indonesia
Topik-Topik
Lanjutan Sistem Informasi
Gwayne
– 1501149680
06
PMM
Daftar
Isi
Halaman Judul Luar.................................................................................................................... i
Daftar isi..................................................................................................................................... ii
Daftar isi..................................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ......................................................................................................................... iii
Abstrak ..................................................................................................................................... iv
BAB I ........................................................................................................................................ 1
BAB II ...................................................................................................................................... 3
BAB III ..................................................................................................................................... 6
BAB IV ..................................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 8
Riwayat Hidup .......................................................................................................................... 9
ii
Kata
Pengantar
Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa,karena atas rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan paper yang berjudul “Penerapan
Disaster Recovery Plan Pada PT.Telkom Indonesia”.Semoga penulisan ini dapat
membantu untuk menambah pengetahuan tentang akan penerapan dan pentingnya
Disaster Recovery Plan pada perusahaan.
Akhir kata,mohon maaf apabila ada kesalahan
penulisan,masih banyak kekurangan pada penulisan,dan diharapkannya kritik serta
saran kepada saya,agar penulisan saya bisa lebih baik lagi.terima kasih.
iii
Abstrak
Pada masa yang sudah maju ini kita telah mengetahui
bahwa teknologi informasi telah membantu banyak dalam kehidupan kita
sehari-hari mulai dari melakukan tugas-tugas kecil sampai dengan bisa membantu
proses bisnis sebuah perusahaan.Dari teknologi informasi sendiri perusahaan
bisa meningkatkan kinerjanya,meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
dan bisa menghemat beberapa pengeluaran mulai dari uang,waktu,dan pikiran.Dari
teknologi informasi sendiri tentu kita tahu bahwa dari keuntungan-keuntungan
yang ditawarkan,pasti ada kelemahan tersendiri juga yang ia miliki.Kelemahan
teknologi informasi pun ber-variasi,mulai dari kerusakan
hardware,software,sampai kesalahan atau kesengajaan manusia.
Oleh karena itu akibat dari kelemahan yang ada,maka kelemahan tersebut bisa
menjadi sebuah ancaman bagi perusahaan yang menggunakan teknologi informasi
sebagai media pembantu perusahaan.Tidak cukup ancaman kerusakan
hardware,software,atau manusia.Kita pun bisa mendapatkan ancaman dari alam yang
berupa gempa bumi,banjir,tsunami,gunung meletus,dan sebagainya yang bisa
menghancurkan aset teknologi informasi perusahaan yang bisa berupa
data,software penting,dan hal-hal lainnya yang sangat sensitif bagi perusahaan.
Sehingga dari ancaman alam tersebut,kita bisa melakukan tindakan pencegahan
apabila terjadi bencana alam,dan tindakan tersebut adalah Disaster Recovery
Plan. Disaster
Recovery Plan adalah sebuah tindakan dan proses yang menjalankan beberapa
rangkaian prosedur pada saat terjadi keadaan darurat,agar perusahaan bisa cepat
pulih apabila terkena suatu bencana dan langsung mampu untuk tetap menjalankan
fungsi-fungsi perusahaan dengan kerugian yang sedikit/minimal.
iv
BAB
I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada jaman teknologi informasi yang telah berkembang
saat sekarang ini,kita telah menjadi mudah untuk melakukan hal manual menjadi
otomatis berkat sistem-sistem yang telah diberikan oleh teknologi
informasi,sehingga kita bisa merasakan perbedaan hasil yang cukup signifikan mencakup dari waktu,biaya,dan keuntungan lainnya yang tidak
terlihat.
Dari teknologi informasi sendiri,kita menjadi bisa
menyimpan data perusahaan dengan baik dan terpadu ,tidak seperti jaman dahulu
dimana saat kita masih menyimpan data dengan cara menulis dengan manual,kemudian
kita menyimpannya di rak atau lemari khusus,jika ingin mencari data lama kita harus
membuka semua rak atau lemari tersebut satu per-satu untuk menemukan data yang
kita inginkan.Bayangkan bagaimana rasanya mencari satu data saja tetapi
membutuhkan waktu lebih dari satu jam,bahkan bisa lebih dari satu jam.Oleh
karena itu teknologi informasi pun memberikan kita kenyamanan dimana kita hanya
perlu melakukan pencarian otomatis untuk mencari data yang kita
inginkan.Kemudian rak atau lemari yang memakan tempat telah tergantikan oleh
sebuah database atau server yang menyimpan semua data perusahaan kita.
Tidak dapat di-pungkiri bahwa teknologi informasi
sangat memberikan dampak bagi kita,akan tetapi pernah-kah kita terpikir tentang
ancaman apa,hal apa yang bisa terjadi kepada kita ketika tempat penyimpanan
data berharga kita tiba-tiba rusak atau hancur oleh sebuah bencana yang tidak
dapat kita hindari.
PT.Telkom Indonesia,perusahaan yang sudah tidak
asing lagi bagi kita.Perusahaan yang bergerak di-bidang jaringan komunikasi ini
pastinya memiliki banyak data penting berupa data pelanggan,data transaksi,dan
data lainnya.Pastinya apabila data ini tiba-tiba rusak akibat hal yang tidak
diinginkan,maka sudah dapat dipastikan perusahaan Telkom bisa menderita
kerugian yang sangat besar.Karena itu untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan
atau kehilangan data akibat hal-hal yang tidak diinginkan,maka PT.Telkom
Indonesia perlu menerapkan Disaster Recovery Plan (DRP) sebagai solusi untuk
melindungi data berharga perusahaan.
1.2 Ruang lingkup
Pembahasan penerapan Disaster Recovery Plan pada
PT.Telkom Indonesia akan dibatasi pada :
1.Pengertian Disaster Recovery Plan
2.Penggunaan Private Cloud Computing oleh PT.Telkom Indonesia
1.Pengertian Disaster Recovery Plan
2.Penggunaan Private Cloud Computing oleh PT.Telkom Indonesia
1
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1
Tujuan
dari penulisan ini adalah :
- Mengindentifikasi masalah apa yang kira-kira bisa dihadapi PT.Telkom
- Mengindentifikasi masalah apa yang kira-kira bisa dihadapi PT.Telkom
1.3.2
Manfaat
dari penulisan ini adalah :
- Menjelaskan pentingnya dan keuntungan penerapan disaster recovery plan oleh
PT.Telkom
- Menjelaskan pentingnya dan keuntungan penerapan disaster recovery plan oleh
PT.Telkom
1.5
Metodologi Penelitian
Metode yang dilakukan untuk penelitian adalah :
-Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menganalisa studi kasus dimana PT.Telkom Indonesia menerapkan Private Cloud Computing sebagai implementasi Disaster Recovery Plan mereka.
-Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menganalisa studi kasus dimana PT.Telkom Indonesia menerapkan Private Cloud Computing sebagai implementasi Disaster Recovery Plan mereka.
1.6 Sistematik Penulisan
Untuk menjelaskan pembahasan agar menjadi lebih
terpadu,maka penulisan dibagi atas :
BAB I :
Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang,tujuan dan manfaat penulisan,metodologi penilitian,serta sistematik penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Menjelaskan konsep dari Disaster Recovery Plan
Menjelaskan latar belakang,tujuan dan manfaat penulisan,metodologi penilitian,serta sistematik penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Menjelaskan konsep dari Disaster Recovery Plan
BAB III: Pembahasan
Menjelaskan Penggunaan Private Cloud Computing sebagai implementasi Disaster Recovery Plan oleh PT.Telkom.
Menjelaskan Penggunaan Private Cloud Computing sebagai implementasi Disaster Recovery Plan oleh PT.Telkom.
BAB IV: Penutup
Berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan penulisan.
Berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan penulisan.
2
BAB II
Landasan Teori
2.1 Disaster Recovery Plan (DRP)
Berikut beberapa teori yang menyangkut kepada
Disaster Recovery Plan:
2.1.1
Bencana / Disaster
Bencana adalah suatu hal yang tidak dapat diperkirakan dan bisa terjadi kapan-pun tanpa adanya peringatan,serta objek yang terkena bencana tersebut akan mengalami kerusakan yang luar biasa.
Dikutip dari “Disaster Recovery and Business Continuity Copyrigth by EC-Council” Bencana adalah seluruh kejadian mengganggu yang mendorong sistem ke dalam keadaan krisis.Hal ini mengacu ke bencana dan kehancuran akibat alam atau faktor buatan manusia seperti kebakaran, dan terorisme cyber.
Dikutip dari situs “klikdt”
Bencana adalah sebuah peristiwa atau rangkaian kejadian yang disebabkan oleh alam,manusia,ataupun keduanya dalam saat bersamaan yang akhirnya bisa menimbulkan kerusakan serius bagi lingkungan sekitar.
Bencana adalah suatu hal yang tidak dapat diperkirakan dan bisa terjadi kapan-pun tanpa adanya peringatan,serta objek yang terkena bencana tersebut akan mengalami kerusakan yang luar biasa.
Dikutip dari “Disaster Recovery and Business Continuity Copyrigth by EC-Council” Bencana adalah seluruh kejadian mengganggu yang mendorong sistem ke dalam keadaan krisis.Hal ini mengacu ke bencana dan kehancuran akibat alam atau faktor buatan manusia seperti kebakaran, dan terorisme cyber.
Dikutip dari situs “klikdt”
Bencana adalah sebuah peristiwa atau rangkaian kejadian yang disebabkan oleh alam,manusia,ataupun keduanya dalam saat bersamaan yang akhirnya bisa menimbulkan kerusakan serius bagi lingkungan sekitar.
2.1.2
Sumber dan Tipe Bencana
Sumber dan tipe bencana yang biasa bisa kita temui :
Sumber dan tipe bencana yang biasa bisa kita temui :
- Disebabkan oleh alam
: banjir,tsunami,gempa,gunung meletus,angin topan.
- Disebabkan oleh manusia : human error,sabotase,hacking,dan sebagainya.
- Disebabkan oleh teknologi : hardware rusak,software error,mati listrik.
- Disebabkan oleh manusia : human error,sabotase,hacking,dan sebagainya.
- Disebabkan oleh teknologi : hardware rusak,software error,mati listrik.
2.1.3
Tekanan akibat terjadinya bencana
Beberapa tekanan akibat terjadinya bencana secara tiba-tiba :
- Kepanikan
- Shock
- Beban mental
- Kehilangan kontrol diri
Beberapa tekanan akibat terjadinya bencana secara tiba-tiba :
- Kepanikan
- Shock
- Beban mental
- Kehilangan kontrol diri
2.1.4
Disaster Recovery Plan (DRP)
Arti DRP yang dikutip dari jurnal Disaster Recovery dari DRI international adalah sebuah dokumen yang menggambarkan sumber daya,tindakan,tugas,dan data yang diperlukan untuk mengatur proses recovery bisnis pada saat terjadi gangguan yang mengancam bisnis perusahaan.
Arti DRP yang dikutip dari national institute of standarts and technology,DRP adalah rencana yang sudah dipersiapkan untuk memproses seluruh data penting dalam situasi kerusakan besar dari hardware atau software atau kerusakan lain pada fasilitas.
Arti DRP yang dikutip dari jurnal Disaster Recovery dari DRI international adalah sebuah dokumen yang menggambarkan sumber daya,tindakan,tugas,dan data yang diperlukan untuk mengatur proses recovery bisnis pada saat terjadi gangguan yang mengancam bisnis perusahaan.
Arti DRP yang dikutip dari national institute of standarts and technology,DRP adalah rencana yang sudah dipersiapkan untuk memproses seluruh data penting dalam situasi kerusakan besar dari hardware atau software atau kerusakan lain pada fasilitas.
3
2.1.5
Perencanaan DRP
Perencanaan DRP menurut DRI internasional adalah :
1.fase awal
2.fase persyaratan secara fungsi
3.fase desain dan pengembangan
4.fase penerapan
5.fase pengujian
6.fase perawatan
7.fase eksekusi
Perencanaan DRP menurut national institute of standarts and technology adalah :
1.pengembangan kebijakan contingency planning
2.menjalankan business impact analysis
3.menetapkan preventive control
4.mengembangkan recovery strategy
5.mengembangkan contingency plan
6.merencanakan,menguji plan,serta melakukan training
7.merencanakan maintence
Perencanaan DRP menurut DRI internasional adalah :
1.fase awal
2.fase persyaratan secara fungsi
3.fase desain dan pengembangan
4.fase penerapan
5.fase pengujian
6.fase perawatan
7.fase eksekusi
Perencanaan DRP menurut national institute of standarts and technology adalah :
1.pengembangan kebijakan contingency planning
2.menjalankan business impact analysis
3.menetapkan preventive control
4.mengembangkan recovery strategy
5.mengembangkan contingency plan
6.merencanakan,menguji plan,serta melakukan training
7.merencanakan maintence
2.1.6
Perancangan DRP
Perancangan DRP berdasarkan system development life cycle :
1.tahap inisiasi
menyatakan kebutuhan sistem di dalam dokumentasi
2.tahap pengembangan
membeli sistem,merancang sistem,mengembangkan sistem
3.tahap implementasi
mengetes sistem dan kemudian mengimplementasikan sistem
4.tahap pemeliharaan
memelihara,me-maintence,serta terus memonitor kerja sistem
5.tahap penyelesaian
sistem telah selesai dibuat
Perancangan DRP berdasarkan system development life cycle :
1.tahap inisiasi
menyatakan kebutuhan sistem di dalam dokumentasi
2.tahap pengembangan
membeli sistem,merancang sistem,mengembangkan sistem
3.tahap implementasi
mengetes sistem dan kemudian mengimplementasikan sistem
4.tahap pemeliharaan
memelihara,me-maintence,serta terus memonitor kerja sistem
5.tahap penyelesaian
sistem telah selesai dibuat
2.1.7
Alasan penggunaan DRP
Menurut CBK review august 1999 alasan sebuah perusahaan menggunakan DRP adalah :
1.Proaktif daripada reaktif
perusahaan akan menjadi pro-aktif untuk merencanakan penganggulangan bencana sebelum sebuah bencana terjadi
2.maintain aktifitas bisnis
apabila perusahaan tidak memiliki DRP maka ,apabila tiba-tiba terjadi bencana maka perusahaan akan mengalami kerugian dalam waktu jangka pendek ,maupun jangka panjang
3.dampak terhadap pelanggan
kehilangan citra baik di depan pelanggan
Menurut CBK review august 1999 alasan sebuah perusahaan menggunakan DRP adalah :
1.Proaktif daripada reaktif
perusahaan akan menjadi pro-aktif untuk merencanakan penganggulangan bencana sebelum sebuah bencana terjadi
2.maintain aktifitas bisnis
apabila perusahaan tidak memiliki DRP maka ,apabila tiba-tiba terjadi bencana maka perusahaan akan mengalami kerugian dalam waktu jangka pendek ,maupun jangka panjang
3.dampak terhadap pelanggan
kehilangan citra baik di depan pelanggan
4
4.undang-undang mengharuskan
ada negara dengan undang-undang yang mengharuskan perusahaan memiliki DRP
2.1.8
Kerugian tidak memiliki DRP
Akibat yang bisa kita temui apabila tidak memiliki DRP :
1.kerugian langsung
aset perusahaan menghilang,mulai dari infrastruktur,jaringan,data,dan sebagainya.
2.kerugian tidak langsung
kerugian yang disebabkan kesalahan teknis yang bisa menghilangkan data akses,ketidak-mampuan sistem berjalan,dan sebagainya.
3.kerugian sebagai akibat
kerugian yang bisa disebabkan oleh outage ,berupa hilangnya konsumen,turunnnya nilai saham,citra perusahaan rusak,hilangnya kekuasaan di pasar.
Dampak langsung selain dari 3 kerugian diatas:
1.hilangnya laba perusahaan
2.kerugian produktivitas
3.butuh biaya ekstra untuk membangun kembali perusahaan
4.reputasi rusak secara tidak langsung
Akibat yang bisa kita temui apabila tidak memiliki DRP :
1.kerugian langsung
aset perusahaan menghilang,mulai dari infrastruktur,jaringan,data,dan sebagainya.
2.kerugian tidak langsung
kerugian yang disebabkan kesalahan teknis yang bisa menghilangkan data akses,ketidak-mampuan sistem berjalan,dan sebagainya.
3.kerugian sebagai akibat
kerugian yang bisa disebabkan oleh outage ,berupa hilangnya konsumen,turunnnya nilai saham,citra perusahaan rusak,hilangnya kekuasaan di pasar.
Dampak langsung selain dari 3 kerugian diatas:
1.hilangnya laba perusahaan
2.kerugian produktivitas
3.butuh biaya ekstra untuk membangun kembali perusahaan
4.reputasi rusak secara tidak langsung
5
BAB
III
Study
kasus
3.1
Study Kasus
Study kasus tentang PT.Telkom Indonesia yang menggunakan Private Cloud Computing sebagai DRP dan peningkatan kinerja operasional
Study kasus tentang PT.Telkom Indonesia yang menggunakan Private Cloud Computing sebagai DRP dan peningkatan kinerja operasional
3.2
PT.Telkom Indonesia
PT.Telkom indonesia adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi.
PT.Telkom indonesia adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi.
3.2.1
Permasalahan PT.Telkom Indonesia
PT.Telkom yang merupakan salah satu perusahaan besar di indonesia tentu tidak luput dari kebutuhan teknologi bagi perusahaan mereka.Ada beberapa masalah yang mereka hadapi berupa :
1.PT.Telkom harus mengelola 200-an server sekaligus dalam kesehariannya
PT.Telkom yang merupakan salah satu perusahaan besar di indonesia tentu tidak luput dari kebutuhan teknologi bagi perusahaan mereka.Ada beberapa masalah yang mereka hadapi berupa :
1.PT.Telkom harus mengelola 200-an server sekaligus dalam kesehariannya
2.Mekanisme PT.Telkom dalam bekerja lambat
3.Pada saat tiba-tiba terjadi bencana,PT.Telkom akan
sulit untuk melakukan pengambilan keputusan,karena ada 200 server yang harus
diselamatkan
3.2.2 Penerapan Private Cloud Computing oleh PT.Telkom Indonesia
PT.Telkom dibantu oleh PT.Mitra Integrasi Informatika,menerapkan Private Cloud Computing sebagai berikut :
1.Menggunakan Private Cloud computing sebagai sarana back-up server bagi PT.Telkom
3.2.2 Penerapan Private Cloud Computing oleh PT.Telkom Indonesia
PT.Telkom dibantu oleh PT.Mitra Integrasi Informatika,menerapkan Private Cloud Computing sebagai berikut :
1.Menggunakan Private Cloud computing sebagai sarana back-up server bagi PT.Telkom
2.Memberikan pihak-pihak terkait dalam projek
tersebut sebuah pelatihan agar mengenal cloud enviroment dan pengertian untuk
mengatur private cloud.
3.3.3
Hasil Penerapan Private Cloud Computing oleh PT.Telkom Indonesia
berikut hasil penerapan Private Cloud Computing oleh PT.Telkom:
1.PT.Telkom dengan menerapkan Private Cloud computing,tidak perlu lagi mengelola server dengan jumlah 200-an lagi,sekarang hanya cukup 8 server sudah memiliki kinerja optimal,sehingga PT.Telkom tidak perlu lagi dibebankan dengan pengawasan 200 server
2.Biaya yang dikeluarkan telkom untuk penerapan Private Cloud Computing sekaligus DRP tidak terlalu besar,karena penerapan hanya membutuhkan penambahan software
3.Karena semua data sudah di virtualisasi,maka PT.Telkom tidak perlu takut pada bencana fisik lagi(bencana alam),tetapi tetap harus berjaga pada bencana non-fisik(manusia,hacker)
berikut hasil penerapan Private Cloud Computing oleh PT.Telkom:
1.PT.Telkom dengan menerapkan Private Cloud computing,tidak perlu lagi mengelola server dengan jumlah 200-an lagi,sekarang hanya cukup 8 server sudah memiliki kinerja optimal,sehingga PT.Telkom tidak perlu lagi dibebankan dengan pengawasan 200 server
2.Biaya yang dikeluarkan telkom untuk penerapan Private Cloud Computing sekaligus DRP tidak terlalu besar,karena penerapan hanya membutuhkan penambahan software
3.Karena semua data sudah di virtualisasi,maka PT.Telkom tidak perlu takut pada bencana fisik lagi(bencana alam),tetapi tetap harus berjaga pada bencana non-fisik(manusia,hacker)
6
BAB IV
Penutup
4.1
Kesimpulan
Private Cloud Computing yang diterapkan oleh PT.Telkom Indonesia untuk DRP,PT.Telkom pun bisa mendapatkan penambahan kinerja dikarenakan PT.Telkom menjadi lebih mudah untuk mengurus seluruh data miliknya didalam Private Cloud,kemudian PT.Telkom pun sudah tidak perlu takut dengan bencana alam secara langsung dikarenakan data perusahaan telah di virtualisasi sehingga data telah menjadi aman dan mudah diakses dimana pun ,kapan pun.
Private Cloud Computing yang diterapkan oleh PT.Telkom Indonesia untuk DRP,PT.Telkom pun bisa mendapatkan penambahan kinerja dikarenakan PT.Telkom menjadi lebih mudah untuk mengurus seluruh data miliknya didalam Private Cloud,kemudian PT.Telkom pun sudah tidak perlu takut dengan bencana alam secara langsung dikarenakan data perusahaan telah di virtualisasi sehingga data telah menjadi aman dan mudah diakses dimana pun ,kapan pun.
4.2
Saran
DRP dibutuhkan dikarenakan bisa membantu perusahaan dalam perencanaan jangka panjang,penanggulan bencana,kemudian lebih baiknya lagi apabila DRP digabungkan dengan sistem lain sehingga bisa juga meningkatkan kinerja perusahaan layaknya PT.Telkom yang tidak hanya mendapat keamanan data,akan tetapi juga mendapat penambahan kinerja.
DRP dibutuhkan dikarenakan bisa membantu perusahaan dalam perencanaan jangka panjang,penanggulan bencana,kemudian lebih baiknya lagi apabila DRP digabungkan dengan sistem lain sehingga bisa juga meningkatkan kinerja perusahaan layaknya PT.Telkom yang tidak hanya mendapat keamanan data,akan tetapi juga mendapat penambahan kinerja.
7
Daftar
Pustaka
Bukti cloud computing bisa diterapkan pada DRP http://www.onlinetech.com/resources/e-tips/disaster-recovery/benefits-of-disaster-recovery-in-cloud-computing
Landasan teori diambil dari http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab2_04-115.pdf
Landasan teori diambil dari http://nursofyanyudha10.blogspot.com/2014/03/managing-disaster-recovery-plan-pada.html
Landasan teori diambil dari http://nursofyanyudha10.blogspot.com/2014/03/managing-disaster-recovery-plan-pada.html
8
9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Gwayne
Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta,28
july 1993
Jenis Kelamin : laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : buddha
Alamat : Jl. Gading mas barat X blok X no X,kelapa gading,jakarta
utara
No HP : 0812xxxxxx
Pendidikan :
1. SD tunas gading Lulus Tahun 2005 Berijazah
2. SMP tunas gading Lulus Tahun 2008 Berijazah
3. SMA marie joseph Lulus Tahun 2011 Berijazah
4. Perguruan tinggi bina nusantara tahun 2011 sampai sekarang
Pengalaman Kerja:
1.Menjadi SPB penjualan laptop asus
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 13 April 2014
Hormat saya,
Gwayne
9
binus.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar